Dalam konstruksi dengan Beton Rendah Karbon, kita memerlukan keberlanjutan dalam penggunaan beton. Dengan penggunaan ini merupakan bahan semen yang menyumbang 5%-7% dari emisi karbon global.
Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak beton pada emisi, seperti mengurangi klinker dalam semen, mengurangi emisi CO2 dari energi yang digunakan dalam produksi, dan menyimpan atau menggunakan emisi CO2 yang tersisa. Saat ini, produsen dan pengguna beton telah bergerak menuju praktik yang lebih berkelanjutan.
Namun, untuk meningkatkan penggunaan beton rendah karbon, perlu ada standar global tentang apa yang menjadi beton rendah karbon. Selain mengurangi emisi, ada tantangan lain seperti keberlanjutan bahan baku dan pengelolaan limbah yang perlu diatasi.
Diperlukan kolaborasi antara produsen beton, pengguna akhir, pemerintah, dan organisasi lingkungan untuk mencapai tujuan bersama dalam mengurangi emisi dan mencapai keberlanjutan dalam industri konstruksi.
Concrete Canvas terbuat dari kain polyester. Produk ini lebih ramah lingkungan dibandingkan beton konvensional karena penggunaannya membutuhkan kurangnya bahan dan energi daripada konstruksi beton biasa. Selain itu, Concrete Canvas juga memiliki keunggulan dalam hal ketahanan terhadap cuaca, kebocoran, api, dan kekuatan.
Concrete Canvas dapat menjadi alternatif yang menarik bagi proyek konstruksi yang ingin mengurangi dampak lingkungan dari beton konvensional.
Namun, seperti halnya dengan beton rendah karbon, penggunaan produk ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokasi konstruksi yang spesifik.
Di sisi pengguna akhir, edukasi dan kesadaran akan manfaat penggunaan beton rendah karbon perlu ditingkatkan. Semakin banyak proyek konstruksi yang mengadopsi beton rendah karbon, semakin besar pengaruhnya dalam mengurangi emisi karbon secara global.
keren terknologinya semoga bisa banyak di gunain di Indonesia